"

Selasa, 03 September 2019

Pengalaman Gagal Mengikuti PNS


 
Hari ini saya akan bercerita pengalaman buruk saya pada saat ingin mengikuti tes penerimaan Pengawai Negeri Sipil (PNS). Ini merupakan pengalaman pribadi yang tidak akan pernah saya lupakan sampai kapanpun. Kalo dibilang sedih iya, lucu juga iya, dramatis juga iya, pokonya semua lah. Yang jelas ada hikmah tersendiri yang ada dibalik cerita itu.

Kejadian ini terjadi pada tahun 2018 saat ada penerimaan CPNS. Saat itu saya baru menjalani kuliah pascasarjana semester 1 di salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Yogyakarta. Saking padat dan banyaknya tugas kuliah membuat saya jadi agak stress sehingga memutuskan untuk ikut tes CPNS tersebut. Sebelum mendaftar, saya meminta pertimbangan kepada kedua orang tua. Pendapat bapak dan ibu berbeda membuat saya sedikit bimbang. Bapak sangat tidak setuju awalnya jika saya mengikuti tes tersebut, sedangkan ibu saya sangat mendukung dan berharap saya lulus dan mendapat penempatan dekat dengan ibu (mungkin naluri seorang ibu, saking sayangnya ibu kepada saya sehingga menginginkan anaknya dekat). Namun semua kembali kepada diri saya sendiri.
Selain minta pertimbangan kepada kedua orang tua, saya juga meminta pendapat dari kakak saya satu-satunya (saya Cuma 2 bersaudara). Kakak saya saat itu telah menyelesaikan program pascasarjana dan profesi apotekernya di Yogyakarta juga sehingga di juga mendaftar tes PNS. Dia menyarankan saya untuk mendaftar saja karena menurutnya kalo rezeki tidak akan kemana. Dan kalopun kita lulus, lokasi kita tidak terlalu berjauhan karena saya mengambil lokasi penempatan di Merauke sedangkan dia memilih lokasi penempatan Kota Jayapura.
Akhirnya kami sama-sama mendaftar dan mengurus segala berkasnya. Karena pendaftarannya secara online, maka tidak terlalu repot. Pada saat pengumuman hasil berkas, Alhamdulillah kami berdua sama-sama lulus berkas sehingga dapat mengikuti tes selanjutnya yaitu TWK, TKB, dll….
Pada saat waktu tes, kakak saya mendapat jadwal duluan sehingga dia mengikuti tes TW, TKB tersebut di kota semarang dan alhamdulillah berjalan dengan lancar. Dan pada saat jadwal tes untuk saya, disinilah cerita ini berawal.
Saat itu saya sudah membaca dan mempersiapkan kartu tes dan kartu pendaftaran online pada malam harinya. Tes akan dilaksanakan besok sore jam 3 dan hari itu bersamaan dengan mata kuliah tutorial Biostatistik yang saat itu paling ditakuti dan paling bikin kepala pusing tujuh keliling. Tutorial dimulai pada jam 01.00 dan berakhir pada jam 02.30 sehingga dari pagi saya sudah menggunakan pakaian lengkap Hitam Putih.
Pada saat tutorial berlangsung mulailah turun hujan yang cukup deras sehingga membuat saya agak khawatir apakah bisa sampai di lokasi tes atau tidak. Pukul 02.30 tutorial berakhir namun hujan masih tetap turun dan cukup deras. Namun karena mengingat waktu saya buru-buru turun dari lantai 3 menuju depan perpustakaan sambil menunggu hujan reda namun tak kunjung reda juga.
Karena masih hujan, saya memutuskan untuk mengorder Grab bike. Namun karena hujan membuat jalanan macet dan grab pun menelpon bahwa hujan sehingga membuat agak lama. Saya melihat maps aplikasi grab yang menunjukkan jarak mobil masih jauh. Namun dengan bersabar, saya masih menunggu.
Disaat saya masih menunggu datanglah salah seorang teman cewe (cieciecie) yang ingin pulang juga namun sedang menunggu jemputan dari temannya. Dia kemudia bertanya kenapa masih disini. Saya kemudian mengatakan bahwa saya sedang menunggu grabcar karena ingin mengikuti tes PNS. Dia bertanya jam berapa tesnya dan sayapun menjawab jam 3. Sambil melihat jam yang menunjukkan pukul 3 kurang beberapa menit, kemudian dia mengeluarkan mantelnya dan meminjamkan kepada saya. Dia mengatakan pake mantel saya saja dan order grabbike karena jalanan sedang macet. Saya merasa ini sebuah kebaikan dari Allah, sehinnga saya pun mengucapkan Syukur Alhamdulillah. Saya kemudian megorder grabbike dan berangkat menuju lokasi.
Di perjalanan hujan tak juga reda namun driver gojek tetap melanjutkan perjalanan karena saya telah menggunakan mantel. Tiba-tiba di tengah jalan motor yang saya naiki ini mengeluarkan gejala-gejala yang aneh. Yaaaa benar, motor ini mogok sehingga kami agak minggir. Beberapa kali driver mencoba menyalakan motornya namun tidak mau juga. Saya pun kembali melihat jam yang menunjukkan kan 03.00.
Setelah beberapa saat dicoba, motor tersebut akhirnya bisa menyala kembali. Dan kembali saya mengucap syukur. Celana yang saya kenakan sudah cukup basah begitupun dengan sepatu saya. Namun saya tetap semangat. Beberapa saat kemudia saat masih di perjalanan tiba-tiba hp dari driver tersebut basah. Driver kambali ke pinggir sambil melihat dan mengelap hpnya. Driver bertanya kepada saya apakah saya mengetahui lokasi tesnya dan sayapun menjawa TIDAK. Driver tersebut juga tidak mengetahui lokasinya namun saat ini hp yang digunakan sebagai maps jadi basah dan tidak bisa melihat. Namun driver tersebut tetap melanjutkan perjalanan dengan sambil sesekali mengelap layar hpnya. Kesekian kalinya saya kembali mengucap syukur Alhamdulillah.
Kamipun tiba dilokasi tes dan kondisi lokasinya banjir. Sayapun turun dengan sepatu dan celana yang sudah basah. Saya memasuke Gedung tempat registrasi dan melihat begitu Panjang antrian para calon pendaftar. Sayapun bertanya kepada admin alur dan proses registrasi. Kembali saya menemukan permasalahan yaitu tidak mengeprint kartu untuk ditempel di depan map berwarna hijau. Dan saat itu saya pun tidak membawa map berwarna hijau. Saya pun sudah mulai putus asa dengan berbagai kejadian yang saya alami dan berniat meninggalkan tempat tersebut. Namun tiba-tiba muncul lagi seorang cewe yang saya tidak kenal namun dia mengenal saya. Diapun menegur saya dan mengatakan “mas anak IKM kan?” dengan senyum sayapun menjawab iya. Dia bertanya kepada saya “mau kemana mas ??” dan saya menjawab mau mencari toko penjual map karena saya lupa membawa map hijau. Dengan cepat dia mengatakan “mas, ada punya saya lebih satu kalo mau”, saya pun kembali semangat dan mengikutinya mengambil map diantara kumpulan tas peserta yang sudah diatur oleh panitia. Dan lagi-lagi saya mengucap syukur kepada Allah SWT.
Setelah mendapat map dari teman tersebut kemudian saya kembali melihat papan pengumuman untuk melihat apa yang harus dilakukan setelah itu. Saya teliti mulai dari atas sampai di bawah dengan cermat. Namun seketika itu, wajah saya mulai lesu sambil cepat membuka tas yang saya bawa. Sayapun kembali bersedih sesedih-sedihnya karena ternyata ada persyaratan yang paling urgen yang tidak saya bawa yaitu Foto copy Ijazah dan lainnya yang artinya saya tidak tidak dapat mengikuti tes PNS tahun ini. Sampai disinilah perjuangan saya hari ini.
Hancurlah hati saya dan dengan muka yang sedih berjalan keluar Gedung menuju pulang. Hujan dan banjir tidak lagi saya hiraukan. dengan menggunakan jaket untuk melindungi tas saya berjalan untuk kembali mengorder grab.
Itulah akhir dari kisah saya pada hari itu dan hasilnya tidak mengikuti tes PNS. Namun banyak pelajaran dan hikmah yang dapat saya petik dari kejadian itu. Hikmah yang paling utama adalah Alhamdulillah kakak saya lulus dan saat ini telah bertugas dikota Jayapura sebagai Dosen di POLTEKES. Hikmah bagi saya yaitu saya semakin rajin menjalani kuliah dengan berbagai tugas dan kesibukan yang membuat stress namun tetap kujalani. Saat saya memposting cerita ini, saya telah berada pada semester 3 dan sedang dalam proses penyusunan Proposal Tesis.
Semoga kuliah saya dapat berjalan dengan lancar dan saya dapat membanggakan kedua orang tua saya dengan menjadi seorang master dibidang kesehatan masyarakat yang menjadi impian bagi kedua orang tua saya. Terima kasih bapak, mama, kakak dan bibi saya. Saya akan tetap semangat menjalani kuliah ini hingga selesai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini