Pada jaman dahulu, tersebutlah seekor
ayam yang bersahabat dengan seekor kera. Namun persahabatan itu tidak
berlangsung lama, karena kelakuan si kera. Pada suatu petang Si Kera mengajak si
ayam untuk berjalan-jalan. Ketika hari sudah petang si Kera mulai merasa lapar.
Kemudian ia menangkap si Ayam dan mulai mencabuti bulunya. Si Ayam meronta-ronta
dengan sekuat tenaga. Akhirnya, ia dapat meloloskan diri.
Ia lari sekuat tenaga. Untunglah
tidak jauh dari tempat itu adalah tempat kediaman si Kepiting. Si Kepiting
adalah teman sejati darinya. Dengan tergopoh-gopoh ia masuk ke dalam lubang
kediaman si Kepiting. Disana ia disambut dengan gembira. Lalu Si Kepiting
menceritakan semua kejadian yang dialaminya, termasuk penghianatan si
Kera.
Mendengar hal itu akhirnya si
Kepiting tidak bisa menerima perlakuan si Kera. Ia berkata, "marilah kita beri
pelajaran kera yang tahu arti persahabatan itu." Lalu ia menyusun siasat untuk
memperdayai si Kera. Mereka akhirnya bersepakat akan mengundang si Kera untuk
pergi berlayar ke pulau seberang yang penuh dengan buah-buahan. Tetapi perahu
yang akan mereka pakai adalah perahu buatan sendiri dari tanah liat.
Kemudian si Ayam mengundang si Kera
untuk berlayar ke pulau seberang. Dengan rakusnya si Kera segera menyetujui
ajakan itu. Beberapa hari berselang, mulailah perjalanan mereka. Ketika perahu
sampai ditengah laut, mereka lalu berpantun. Si Ayam berkokok "Aku lubangi
ho!!!" Si Kepiting menjawab "Tunggu sampai dalam sekali!!"
Setiap kali berkata begitu maka si
ayam mencotok-cotok perahu itu. Akhirnya perahu mereka itu pun bocor dan
tenggelam. Si Kepiting dengan tangkasnya menyelam ke dasar laut. Si Ayam dengan
mudahnya terbang ke darat. Tinggallah Si Kera yang meronta-ronta minta tolong.
Karena tidak bisa berenang akhirnya ia pun mati tenggelam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar