Pada jaman dahulu, hiduplah seorang lelaki bernama Towjatuwa di
tepian sungai Tami daerah Irian Jaya.
Lelaki itu
sedang gundah, oleh karena isterinya yang hamil tua mengalami kesulitan dalam
melahirkan bayinya. Untuk membantu kelahiran anaknya itu, ia membutuhkan operasi
yang menggunakan batu tajam dari sungai Tami.
Ketika sedang
sibuk mencari batu tajam tersebut, ia mendengar suara-suara aneh di belakangnya.
Alangkah terkejutnya Towjatuwa ketika ia melihat seekor buaya besar di depannya.
Ia sangat ketakutan dan hampir pingsan. Buaya besar itu pelan-pelan bergerak ke
arah Towjatuwa. Tidak seperti buaya lainnya, binatang ini memiliki bulu-bulu
dari burung Kaswari di punggungnya. Sehingga ketika buaya itu bergerak, binatang
itu tampak sangat menakutkan.
Namun saat
Towjatuwa hendak melarikan diri, buaya itu menyapanya dengan ramah dan bertanya
apa yang sedang ia lakukan. Towjatuwapun menceritakan keadaan isterinya. Buaya
ajaib inipun berkata: "Tidak usah khawatir, saya akan datang ke rumahmu nanti
malam. Saya akan menolong isterimu melahirkan." Towjatuwa pulang menemui
isterinya. Dengan sangat berbahagia, iapun menceritakan perihal pertemuannya
dengan seekor buaya ajaib.
Malam itu,
seperti yang dijanjikan, buaya ajaib itupun memasuki rumah Towjatuwa. Dengan
kekuatan ajaibnya, buaya yang bernama Watuwe itu menolong proses kelahiran
seorang bayi laki-laki dengan selamat. Ia diberi nama Narrowra. Watuwe
meramalkan bahwa kelak bayi tersebut akan tumbuh menjadi pemburu yang
handal.
Watuwe lalu
mengingatkan agar Towjatuwa dan keturunannya tidak membunuh dan memakan daging
buaya. Apabila larangan itu dilanggar maka Towjatuwa dan keturunannya akan mati.
Sejak saat itu, Towjatuwa dan anak keturunannya berjanji untuk melindungi
binatang yang berada disekitar sungai Tami dari para pemburu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar